Penipu biasanya mengaku sebagai polisi, jaksa atau lembaga keuangan lain. Korban biasanya diminta memberikan informasi rekening dan melakukan transfer.
Polisi merencanakan akan memblok penggunaan ponsel di dekat mesin ATM. Upaya itu untuk mencegah penipuan lewat telepon yang sering terjadi.
Polisi Korea Selatan mengambil langkah kebijakan itu karena orang tua yang memiliki pengetahuan terbatas mengenai transaksi perbankan sering menjadi korban penipuan. Orang tua sering kali melakukan transfer di ATM ke rekening pencuri dengan dipandu telepon.
Polisi Korea juga nengirim surat secara khusus ke Kedutaan Besar Jepang meminta bantuan mengenai sistem yang sudah lama diadopsi di negara itu. Di Jepang, perangkat elektronik disambungkan ke ATM untuk mengetahui adanya gelombang elektromagnetik dan memutus semua percakapan ponsel di sekitar tempat itu.
"Kami menilai upaya menurunkan tingkat penipuan lewat telepon bisa dengan cara mencegah orang agar tidak menggunakan ponsel di sekitar ATM. Untuk mengurangi ketidaknyamanan, kami hanya membatasi sinyal dua tiga meter di tiap-tiap mesin ATM,” kata Kantor Polisi Korea Selatan.
Polisi minta kerja sama bank setempat untuk memodifikasi ATM agar mengeluarkan peringatan berupa suara. Peringatan itu agar nasabah tidak menjadi korban penipuan terurama, saat akan mentranfer uang dari rekeningnya
Post a Comment